Senin, 06 Juni 2011

Aku Mencintaimu karena Allah, Saudaraku.

Tanyakan pada Musa tentang makna persaudaraan. Tentu dia memiliki seindah-indah jawaban. Setidaknya dari permohonannya kepada Allah, kita tahu bahwa Musa meminta kepada Allah agar Harun dijadikan penguat disisinya, atas berbagai kelemahan yang dimilikinya.

Aku mencintaimu karena Allah
Saudaraku, Aku-pun ingin ditanya tentang makna persaudaraan. Tentu tidak ada kata yang dapat mewakili keindahannya selain Subhaanallaah (segala puji bagi Allah), kesyukuran atas nikmat besar yang Allah karuniakan. Atas segala yang pernah kita lalui bersama, senang, susah, bahagia, duka, semangat dan sukacita membahana. Ya, inilah kita, kuharap cita-cita surga akan terus menggelayuti hingga akhir masa.

Aku mencintaimu karena Allah
Saudaraku, sering kali kau bergurau atas tangisku yang pernah pecah dihadapanmu, maka dengan cerianya ku membalas bahwa kau pun sama. Seringkali kau bergurau atas perasaan yang pernah mempir di dada, akupun sama, bergurau atas pengkuanmu yang ingin menjadi solusi atas masalah pada rekan kita. Seringkali kita menonton film bersama, tertawa, terpesona, tergugah, terinspirasi dan terharu. Ya, inilah keseringan kita, aneh tapi luar biasa.

Aku mencintaimu karena Allah
Saudaraku, atas segala pencapaian yang pernah kita raih, rasanya tak mungkin bagiku bila tak bersamamu. Atas semua karya kita yang pernah ada, rasanya mustahil terwujud tanpa andilmu. Atas semua prestasi yang pernah kita torehkan, rasanya tak akan terwujud tanpa semangat bersamamu.

Aku mencintaimu karena Allah
Saudaraku, aku iri, pada kebaikan akhlakmu. Aku iri, pada giatnya ibadahmu. Aku iri, pada ketulusanmu membantu. Aku iri, atas kedermawananmu. Aku iri, pada keikhlasanmu memberi. Aku iri, pada bertanggung jawabnya dirimu. Aku iri padamu, atas kesahajaan dan kesederhanaanmu. Untuk iriku ini, semoga Allah mengampuni.

Aku mencintaimu karena Allah, Saudaraku,
Ada yang bilang kita seperti Spongebob dan Patrick, yang selalu senang bersama.
Ada yang bilang kita seperti Funboy dan Chum-chum, yang tak pernah terpisah
Ada yang bilang kita seperti Doraemon dan Nobita, apa lu mau gua ada
Ada yang bilang kita seperti Naruto dan Sasuke, rival yang menguatkan
Ada yang bilang kita seperti Kyo dan Kyoshiro, selalu menjaga orang yang sama
Ada yang bilang kita seperti Sule dan Makmur, seringkali becandanya ngelantur
Ada yang bilang kita seperti Soekarno-Hatta, selalu dikenang manusia
Ada yang semangat bilang kita pasti menang bila jadi pasangan saat pilkada
Ya begitulah saudaraku, untungnya tak ada yang bilang kita mirip manusia, karena kalau ada, pasti sudah kita hajar dia.

Aku mencintaimu karena Allah
Saudaraku, atas semua ini, ingin ku sampaikan dengan bangga dan bahagia. Bahwa setiap kita merupakan kesatuan ruh dan hati yang diatukan oleh tujuan yang luhur: satu cita-cita, satu penderitaan dan satu perjuangan. Kesatuan yang harmonis ini ada karena diantara kita saling mengikat, saling berhubungan, saling menyayangi, dan saling menghargai. Kita merasa sebagai bagian yang penting dari yang lainnya, bagaikan batu-bata bangunan yang saling menguatkan.

Aku mencintaimu karena Allah, Saudaraku.
Kita terkait kuat dan bersatu padu dengan markas umum, baik maknawi maupun kerja dan penampilan, bagaikan gugusan bintang-bintang yang bersinar terang, yang mengitari porosnya yang kokoh demi terwujudnya firman Allah, "Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara." (Al-Hujurat: 10)

Aku mencintaimu karena Allah
Saudaraku, sepuluh tahun lalu, aku begitu hampa tanpa kesan pada lantunan nasyid yang dinyanyikan oleh Brother. Ternyata begitu dalam terasa maknanya, ya, nasyid ini untukmu. UNTUKMU TEMAN:

Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu

Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Munkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan

Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya

"… Dan Allah yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua kekayaan yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Maha Perkasa, Maha Bijaksana…" (Al-Anfal: 63)

Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kau dustakan?

*diselesaikan pada jelang senja di Arboretum Unpad 06 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar