Senin, 20 Juni 2011

Ribut-ribut Pancung TKI

bismillah,, barusan ngobrolin kasus pemancungan TKI di saudi, dengan salah satu sekretaris di kementrian agama saudi, syeikh Abu *lupa lanjutannya (pas lagi dokumentasiin kegiatan dauroh di puncak)...

intinya mah,, media massa berlebihan memberitakan,, seperti biasanya kan (u know lah). jadi katanya, kejadian pembunuhan yang dlakukan almh. Ruyati, sadis ...brader,, saat sang majikan (nenek) sedang solat dhuha beliau seperti menyembelih-nya dengan pisau,, (bukan provokasi).
dengan kondisi ini,, keluarga tidak terima dan menuntut untuk dilakukan qishos (pasti ngerti kan),, pemerintah hanya menjalankan proses persidangan, tetapi keputusan memaafkan atau tidak itu di tangan keluarga... nte bayangin aja dah..

terkait KJRI atau Kedubes RI tidak dikabari saat eksekusi, menurutnya, saudi idak gegabah begitu saja, pasti KJRI atau kedubes tahu. pertanyaannya silahkan dibuat sendiri ya..

kadang saya aneh jua,, presiden kita membela kadernya yang dituduh bersalah (menurut hukum) dibilang mengintervensi hukum (di negara sendiri). nah, ketika ada kasus hukum di negara lain (terkait warga negara Indonesia), presiden diminta ikut andil dalam penyelamatan (bukannya malah jadi intervensi hukum ya? apalagi di negara orang).

tadi pagi saya baca koran republika,, kira-kira ada bagian yang harus kita luruskan bersama,, ada yang bilang "seandainya saja SBY mau melakukan diplomasi (lobi) tingkat tinggi -seperti Gusdur dahulu- maka ibu ruyati tidak dieksekusi dan wafat secepat ini."- ini nih brader,, memangnya SBY Fir'aun ya? ngaku jadi tuhan yang bisa ngatur jadwal kematian rakyat indonesia (jangan sampe nyolong selendang Tuhan jilid dua dah), kan presiden juga manusia. berjuta cara dan alasan kematian,, namun yang pasti adalah KEMATIAN...

*ini bukan belain orang arab ya,, walau saat ini saya sedang menikmati fasilitas dari orang arab itu.. hehe... salam

Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar