Minggu, 02 Oktober 2011

Pemimpin Tidak Ada Sekolahnya

bismillahirrahmaanirrahiim

salam hangat, setelah cukup lama tidak posting tulisan di blog, hari ini saya ingin kembali berbagi dengan sahabat semua.

Dua hari ini saya merasa begitu senang, begitu banyak keindahan yang menghiasi keduanya dengan kesan yang mendalam.  Ya, yang pertama, kemarin teman saya dalam berbagai rasa menikah, kemudian saya bisa share dengan maba Statistika 2011 dan tentunya bertemu kembali dengan sahabat seperjuangan di Bem Unpad. Hari ini, berinteraksi dengan calon pemimpin masa depan (SOL 4) dan sesuatu yang tak bisa saya sebut apa tapi 'sesuatu banget'.

Saya ingin mengajak sahabat sekalian menyapa seorang tokoh besar Indonesia, dikenal dengan 'Politik Santun'-nya, orang yang gigih memperjuangkan NKRI dengan 'MOSI INTEGRAL' yang menyelamatkan Indonesia dari perpecahan dengan dalaih Republik Indonesia Serikat. ya, dia Adalah MUHAMMAD NATSIR. Begini dia berpesan dan mengingatkan:

"Diamana-mana tidak ada sekolah pemimpin, tak ada ijasah pemimpin. Pemimpin tidak bisa dicetak atau di SK-kan. Sebab, pemimpin itu tumbuh di lapangan, yakni stelah berinteraksi dengan tantangan di masyarakat. Bila seseorang memang berbakat menjadi pemimpin dan mendapat tantangan, ia akan menggunakan seluruh kemampuan dan ilmu yang dikuasainya untuk menghadapai tantangan itu. Pemimpin baru akan muncul dengan sendirinya. Sebab tantangan yang mengahadang bangsa masih banyak. Pemimpin harus berakhlak mulia dan berakar di hati rakyat."

Begitulah Pak Natsir berpesan kepada kita para pemuda, sampai akhir hayatnya, ia terus memikirkan rakyat Indonesia.

-selesai

1 komentar:

  1. udah saatnya...perkataan, pemikiran kita yang muncul...tak lagi mengutip banyak...
    ah, susah ya nyatanya...betapa hebat dan luar biasanya mereka...
    masih bisa meninggalkan banyak jejak dalam jangka dan jarak yang terlampau jauh

    BalasHapus